Thursday, October 20, 2016

BERKEMAH DI HUTAN LARANGAN

Kau merasa , orang ini tidak simpatik , dan sikapnya tidak menyenangkan ,  Karena itu, kaupun berpikir , lebih baik meneruskan perjalanan dengan Intan dkk.  Daripada menerima tawaran dari orang yang belum kalian kenal.
Lukman dan Pardil terus berdebat dengan Lidya dkk. Yang ingin menginap dirumah Pak Ngatemun.  Sementara Intan dan Febri terus berjalan tanpa menghiraukan perdebatan itu.  Akhirnya rombongan pun berpisah.
Setelah berjalan cukup jauh , kaulihat Lidya melambaikan tangannya kepada kalian,
“hati hati yaa disanaaa“  teriaknya
“iyaa … kalian juga yaaa “   seru Intan dari sini.
Kalian berjalan cukup lama ,  sekitar seperempat jam lebih , kalian dapati suatu areal rumput yg cukup nyaman untuk didirikan tenda. Akhirnya diputuskanlah untuk membuat tenda disini.
Setelah semua ditata dengan rapih , kau menyalakan korek untuk membuat api unggun. Dan meletakkan sebuah panci diatasnya untuk memasak air.  Yah, menyeduh kopi yg cukup panas untuk mengusir rasa dingin. Sambil membuka bungkusan makanan bekal yg kalian bawa dari rumah.
Kalian semua duduk melingkar mengelilingi api unggun, sambil bernyanyi nyanyi riang dan mengobrol.   Pardil membawa gitar , menggenjreng gitarnya dengan bersemangat mengiringi lagu lagu yang kalian nyanyikan.
Hari sudah menjelang malam ,  kauambil wudhu dengan air jerigen , kemudian menuju tenda untuk shalat Maghrib ,  bergantian dengan beberapa temanmu yg lain. Setelah itu kembali ke kumpulan anak anak didekat api unggun.
Sepertinya ada sesuatu yang janggal ,  ketika teman temanmu bernyanyi.  Kau masih belum memahaminya , tapi coba kau perhatikan dengan seksama.
Seperti gaung ,  ada suara aneh yang menirukan lagu lagu ini. Tapi tidak ada yang menyadarinya.
“in … kamu denger nggak ?  ada yang menirukan suara kita “
“hmm… masak sih ? “ ujar intan heran
“coba jangan ikut nyanyi,  dengerin baik baik “ saranmu.
Ternyata benar. Ada sesuatu yang aneh disini.  Intan meminta Febri mendengarkan , dan ternyata memang iya .  Beberapa temanmu tampak tercekam saat kalian jelaskan apa yang terjadi.
Tiba tiba Lidya datang bersama Doni, dengan terengah engah dan terburu buru,   kemudian mereka menceritakan tentang apa yang telah terjadi di rumah Pak Ngatemun.  Tentang Budi yang kesurupan dan kekhawatiran pada kata kata Budi tentang hal hal yang sangat menakutkan.
Lidya mengajak kalian menyusul mereka dan membawa semuanya kesini.
Hampir semuanya ingin berangkat kesana , tapi beberapa mengusulkan agar ada yang menjaga tenda ini.
Tanpa menunjukkan kesan capek , Lidya mengajak kalian segera berangkat,  maka Intan meminta agar ada yang menemani dia menjaga tenda. Hampir semuanya menolak , karena setelah tahu apa yang terjadi barusan, mereka semua merasa lebih aman jika jalan bersama sama dengan teman yg banyak , daripada tetap disini.  Hanya Pardil yang tampaknya bersedia menemani intan berjaga.
     sekarang kamu harus memutuskan,
    jika kau ingin tetap disini menjaga tenda , maka klik link  ..  http://pilihjalanmusendiri.blogspot.co.id/2016/10/sosok-hitam-diluar-tenda-sebenarnya.html
     ....
     jika kau ingin beramai ramai mendatangi rumah dukun itu, maka klik  ...  http://pilihjalanmusendiri.blogspot.co.id/2016/10/siapa-ini-kalian-berjalan-ramai-ramai.html

No comments:

Post a Comment